Pages


..DI ALAM LIAR..

oleh Anca Kaluhara pada 13 Mei 2010 pukul 13:47 ·

ada kesenangan dalam hutan..
tanpa jalan setapak
ada keceriaan di pantai yang sepi..
ada masyarakat yang tidk saling mengganggu..
di dekat laut yang dalam
dan musik dengan raunganx..
..aku mencintai manusia..
..tapi lebih suka..ALAM..

ketika rumahku adalah jalanan..
pertarungan puncak untuk membunuh kepalsuan
dalam diri
tak lagi di racuni peradaban..
..hilang di alam liar..
tak bisa tersanggah
menjadi bebas akan selalu menggembirakan
di hubungkan dgn benak
dgn pelarian diri dari sejarah,tekanan,hukum,
dan kewajiban yang mengesalkan.
ketika punya banyak uang sama dengan punya banyak hati-hati.
dari pada cinta..
dari pada uang..
dari pada keyakinan..
dari pada kemsyhuran..
dari pada kejujuran..
berilah aku..KEBENARAN..
ketika karir dan materi adalah pendukung utama kebutaan mereka..
ada yang merasa kalau mereka tak layak mendapatkan cinta..
mereka pergi diam-diam ke tempat sunyi
mencoba menutup jarak dengan masa lalu..
hadiah dari laut hanyalah hembusan yang keras
dan terkadang peluang untuk merasa kuat..
aku tak tau banyak tentang lautan..
tapi aku tau begitulah adanya dia..
tapi aku tau betapa pentingnya dia untk kehidupan..
tak harus menjadi kuat
tapi untuk merasa kuat
menguji dirimu setidaknya satu kali..
menemukan dirimu setidaknya sekali..
dalam kondisi manusia yang paling tua
menghadapi batu yang buta dan tuli sendirian..
tanpa ada yang menolongmu
kecuali tangan dan kepalamu sendiri..
jika kita akui bahwa hidup manusia bisa di kuasai oleh akal..
kemungkinan hidup..HANCUR..
benci berfikir..
pria liar sepertiku..di dalam kurungan..
perjalanan terlalu mudah dengan semua upah dari mereka..
hariku lebih bergairah bila aku tak punya uang..
kebebasan dan keindahan terlalu indah untuk di lewatkan..
TUHAN ITU..CINTA..
apalagi yang di inginkan hati seorang pria??..
<kebahagiaan hanya nyata jika di bagi>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"BUMI KAUMKU"


oleh Anca Kaluhara pada 13 Juni 2010 pukul 20:44 ·
..bagi NENEK MOYANG kami..

setiap bagian dari muka BUMI ini adalah keramat.
dalam ingatan & pengalaman moyang kami,setiap pucuk cemara yg berkilauan,setiap pantai berpasir,setiap kabut yg mexelimuti hutan nun gelap,setiap jengkal tanah yg trbuka,dan serangga yg menggumam,adalah..SAKRAL..sari kehidupan yg mengalir di dlm pepohonan,meximpan ingatan nenek moyang kami.

baxak orang yg mati..ketika mereka berjalan di antara bintang,tidak ingat lagi di mana tanah kelahiran mereka.bagi kami,org mati tidak pernah melupakan bumi yg indah ini.karna bumi adalah IBUNDA bagi bangsa kami.

kami adalah bagian dari bumi,& bumi adalah bagian dari kami.bunga2 semerbak wangi adalah saudara perempuan kami..rusa,kuda,elang, adalah saudara laki2 kami..tebing batu,sari bunga di lembah,sejukx pegunungan,& semua manusia, adalah keluarga kami..

jadi bila TUAN yg besar berkehendak membeli tanah kami,niat itu kami anggap sungguh penting.& kami di sediakan tempat untuk dpt hidup sejahtera,maka tempat itu akan menjadi ayah kami,& kami adalah putra putrix.olehx itu,kami akan mempertimbangkan untuk menukar tempat kami.tapi hal itu tidak mudah terlaksana,sebab bagi kami..tanah ini KERAMAT.

air berkilauan yang mengalir di sungai2 adalah DARAH nenek moyang kami.kalau sampai kami menjualx,harus di ingat,kalau tanah ini keramat..& tuan harus mengajari anak2 tuan,kalau tanah ini suci.di mana setiap pantulan yg samar2 di air jernih & danau,menceritakan kejadian2,& ingatan2 pada kehidupan bangsa kami.gerimis air adalah suara2 nenek moyang kami.sungai2 adalah saudara kami.

mereka mengatasi dahaga kami,mengangkat perahu2 kami,& memberi makan anak2 kami.
& bila kami menjual sungai2 ini,maka tuan harus ingat & mengajari anak2 tuan, kalau sungai
adalah saudara kami,seperti layakx tuan membeli KERAMAHAN yg pantas kepada saudara kami itu.

kami tau,mereka tak memahami tata kehidupan kami.di mana satu bagian tanah,di anggap sama dgn bagian yg lain.karna mereka adalah orang asing yg tiba pada malam hari,lalu mengambil tanah yg ia butuhkan,tanah bukanlah keluargax ,tapi musuhx.& ketika ia mengambil tanah itu,maka iapun melanjutkan perjalanan, ke tanah yg berikutx...

mereka meninggalkan KUBURAN moyang mereka..MENJARAH bumi anak cucu mereka..langit & bumi di perlakukan seperti barang dagangan,yg dgn mudah di perjual belikan..di rampok dan di jual seperti kambing & manik2 yang cerah..nafsux menelan bumi,& hax akan meninggalkan padang pasir.

.....saya tidak tau......

jalan kami berbeda dgn jalanmu.pemandangan kota2mu, MEXAKITKAN mata kaumku..mungkin karna aku haxalah ANAK KAMPUNG yg tak mengerti apa2..tak ada satu tempatpun yang tenang,tak ada tempat untuk melihat mekarx dedaunan,atau bebungaan,atau gesekan sayap serangga..mungkin karna aku haxalah anak kampung yang tak mengerti apa2..........

kebisingan kota,hax MENGUSIK ketenangan & apalah artix kehidupan,bila seseorang tak mampu mendengar & meresapi teriakan burung2 yg kesepian,atau celoteh katak di tepian danau pada malam hari..??..mungkin karna aku haxalah anak kampung yg tak tau apa2.

kaumku lebih menghargai suara lembut & aroma angin lembah yg di imbuhi wewangian kembang hutan.

udara sangat berharga bagi kami,karna semua berbagi nafas denganx..sedang yg lain,tak memperhatikan udara yg ia hirup.seperti orang yg telah mati, ia akan kebal terhadap bau busukx sendiri.

bila tanah ini kami jual kepada tuan,tuan harus ingat,kalau udara sangat penting bagi kami untuk membagi ESENSIX dgn semua yg ia tunjang kehidupanx...angin memberi NAFAS pertama moyang kami..&.. juga menerima nafas terakhir darix & bila tanah ini telah tuan miliki,tuan harus memisahkan & memuliakanx,sebagai tempat di mana kaum tuanpun bisa menghirup udara yg sama..& saya mengajukan satu syarat.

tuan harus memperlakukan bumi ini sebagai IBU....sementara saya haxalah org bodoh yg tak tau cara yg lainx.

apalah ARTI manusia tanpa makhluk yg lainx..??..

ajarilah anak2 tuan, bahwa bumi adalah ibu, yaitu TANAH yg berada di bawah telapak kaki mereka,yg terxata penuh dgn KEHIDUPAN.& hargailah dia...apa yg terjadi pada bumi,akan terjadi pada generasi depan..jika seseorang meludahi tanah,maka ia telah meludahi dirix sendiri.

yg kami tau,bumi tak di miliki oleh orang.
oranglah yg di miliki oleh bumi......

kami tau bahwa segalax saling bertalian,seperti darah yg mexatukan keluarga.& manusia tidak merajut jaring2 kehidupan,ia haxalah bagian kecil dari padax.

..bahkan orang yg mexembah harta atau semacamx,tidak dapat di kecualikan dari nasib yg sama..
..kita semua akhirx bersaudara,kita telah & akan melihatx.suatu hari yang kita ketahui,yg pada suatu hari,akan di sadari pula oleh mereka....TUHAN kita adalah tuhan yang sama, yg telah mexatukan kita dalam bumi yang berharga ini..maka merusakx,akan membangkitkan tindakan balik darix.bahkan mungkin lebih cepat..

TAKDIR..adalah misteri bagi semua makhluk tuhan..& kami tidak tau, kapan semuax habis terbabat,di buru,di jinakkan,& di musnahkan..sudut2 hutan akan di penuhi bau orang2 baxak,& bukit2 akan di penuhi kabel2 berbicara..

di manakah cemara & bunga semak..??..
.............HILANG.................
di manakah kuda,rusa,elang & katak di tepian danau..??..
.....................MUSNAH.....................

..maka di situlah kehidupan yang SEJATI,berakhir..
..kehidupan apa yg akan di mulai..??



<untuk sebuah="" kaum="" yang="" terpinggirkan="">.

..AKU BERSAMAMU ORANG-ORANG MALANG.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEJARAH - SEJARAH

Sejarah Kota Makassar

Awal Kota dan bandar makassar berada di muara sungai Tallo dengan pelabuhan niaga kecil di wilayah itu pada penghujung abad XV. Sumber-sumber Portugis memberitakan, bahwa bandar Tallo itu awalnya berada dibawah Kerajaan Siang di sekitar Pangkajene, akan tetapi pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan sebuah kerajaan kecil lainnya yang bernama Gowa, dan mulai melepaskan diri dari kerajaan Siang, yang bahkan menyerang dan menaklukan kerajaan-kerajaan sekitarnya. Akibat semakin intensifnya kegiatan pertanian di hulu sungai Tallo, mengakibatkan pendangkalan sungai Tallo, sehingga bandarnya dipindahkan ke muara sungai Jeneberang, disinilah terjadi pembangunan kekuasaan kawasan istana oleh para ningrat Gowa-Tallo yang kemudian membangun pertahanan benteng Somba Opu, yang untuk selanjutnya seratus tahun kemudian menjadi wilayah inti Kota Makassar.


Pada masa pemerintahan Raja Gowa XVI ini didirikan pula Benteng Rotterdam di bagian utara, Pemerintahan Kerajaan masih dibawah kekuasaan Kerajaan Gowa, pada masa itu terjadi peningkatan aktifitas pada sektor perdagangan lokal, regional dan Internasional, sektor politik serta sektor pembangunan fisik oleh kerajaan. Masa ini merupakan puncak kejayaan Kerajaan Gowa, namun selanjutnya dengan adanya perjanjian Bungaya menghantarkan Kerajaan Gowa pada awal keruntuhan. Komoditi ekspor utama Makassar adalah beras, yang dapat ditukar dengan rempah-rempah di Maluku maupun barang-barang manufaktur asal Timur Tengah, India dan Cina di Nusantara Barat. Dari laporan Saudagar Portugal maupun catatan-catatan lontara setempat, diketahui bahwa peranan penting Saudagar Melayu dalam perdagangannya yang berdasarkan pertukaran surplus pertanian dengan barang-barang impor itu. Dengan menaklukkan kerajaan¬kerajaan kecil disekitarnya, yang pada umumnya berbasis agraris pula, maka Makassar meningkatkan produksi komoditi itu dengan berarti, bahkan, dalam menyerang kerajaan-kerajaan kecil tainnya, para ningrat Makassar bukan hanya menguasai kawasan pertanian lawan-tawannya itu, akan tetapi berusaha pula untuk membujuk dan memaksa para saudagar setempat agar berpindah ke Makassar, sehingga kegiatan perdagangan semakin terkonsentrasi di bandar niaga baru itu.

Dalam hanya seabad saja, Makassar menjadi salah satu kota niaga terkemuka dunia yang dihuni lebih 100.000 orang (dan dengan ini termasuk ke-20 kota terbesar dunia Pada zaman itu jumlah penduduk Amsterdam, kota terbesar musuh utamanya, Belanda, baru mencapai sekitar 60.000 orang) yang bersifat kosmopolitan dan multikultural. Perkembangan bandar Makasar yang demikian pesat itu, berkat hubungannya dengan perubahan¬-perubahan pada tatanan perdagangan internasional masa itu. Pusat utama jaringan perdagangan di Malaka, ditaklukkan oleh Portugal pada tahun 1511, demikian di Jawa Utara semakin berkurang mengikuti kekalahan armada lautnya di tangan Portugal dan pengkotak-kotakan dengan kerajaan Mataram. Bahkan ketika Malaka diambil-alih oleh Kompeni Dagang Belanda VOC pada tahun 1641, sekian banyak pedagang Portugis ikut berpindah ke Makassar.

Sampai pada pertengahan pertama abad ke-17, Makassar berupaya merentangkan kekuasaannya ke sebagian besar Indonesia Timur dengan menaklukkan Pulau Selayar dan sekitarnya, kerajaan-kerajaan Wolio di Buton, Bima di Sumbawa, Banggai dan Gorontalo di Sulawesi bagian Timur dan Utara serta mengadakan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Seram dan pulau-pulau lain di Maluku. Secara internasional, sebagai salah satu bagian penting dalam Dunia Islam, Sultan Makassar menjalin hubungan perdagangan dan diplomatik yang erat dengan kerajaan¬-kerajaan Banten dan Aceh di Indonesia Barat, Golconda di India dan Kekaisaran Otoman di Timur Tengah.

Hubungan Makassar dengan Dunia Islam diawali dengan kehadiran Abdul Ma'mur Khatib Tunggal atau Dato' Ri Bandang yang berasal dari Minangkabau Sumatera Barat yang tiba di Tallo (sekarang Makassar) pada bulan September 1605. Beliau mengislamkan Raja Gowa ke-XIV I¬MANGNGARANGI DAENG MANRABIA dengan gelar SULTAN ALAUDDIN (memerintah 1593-1639), dan dengan Mangkubumi I- MALLINGKAANG DAENG
MANYONRI KARAENG KATANGKA yang juga sebagai Raja Tallo. Kedua raja ini, yang mulai memeluk Agama Islam di Sulawesi Selatan. Pada tanggal 9
Nopember 1607, tepatnya hari Jum’at, diadakanlah sembahyang Jum’at pertama di Mesjid Tallo dan dinyatakan secara resmi penduduk Kerajaan Gowa-Tallo tetah memeluk Agama Islam, pada waktu bersamaan pula, diadakan sembahyang Jum’at di Mesjid Mangallekana di Somba Opu. Tanggal inilah yang selanjutnya diperingati sebagai hari jadi kota Makassar sejak tahun 2000, yang sebelumnya hari jadi kota Makassar jatuh pada tanggal 1 April.

Para ningrat Makassar dan rakyatnya dengan giat ikut dalam jaringan perdagangan internasional, dan interaksi dengan komunitas kota yang kosmopolitan itu me¬nyebabkan sebuah "creative renaissance" yang menjadikan Bandar Makassar salah satu pusat ilmu pengetahuan terdepan pada zamannya. Koleksi buku dan peta, sesuatu yang pada zaman itu masih langkah di Eropa, yang terkumpul di Makassar, konon merupakan salah satu perpustakaan ilmiah terbesar di dunia, dan para sultan tak segan-segan memesan barang-barang paling mutakhir dari seluruh pelosok bumi, termasuk bola dunia dan teropong terbesar pada waktunya, yang dipesan secara khusus
dari Eropa. Ambisi para pemimpin Kerajaan Gowa-Tallo untuk semakin memper-luas wilayah kekuasaan serta persaingan Bandar Makassar dengan Kompeni Dagang Belanda VOC berakhir dengan perang paling dahsyat dan sengit yang pernah dijalankan Kompeni. Pasukan Bugis, Belanda dan sekutunya dari Ternate, Buton dan Maluku memerlukan tiga tahun operasi militer di seluruh kawasan Indonesia Timur. Baru pada tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu.

Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain.
Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang; benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada tahun 1673
ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan dan diberi nama barunya Fort Rotterdam, dan 'kota baru' yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan 'Vlaardingen'. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih 2.000 jiwa; pada pertengahan abad ke-18 jumlah itu meningkat menjadi sekitar 5.000 orang, setengah di antaranya sebagai budak.

Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang tertupakan. “Jan Kompeni” maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-20 masih terdiri dari selusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang ditancurkan kerajaan-kerajaan itu. Maka, 'Kota Kompeni' itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempah-rempah tanpa hinterland - bentuknya pun bukan 'bentuk kota', tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.
Pada awalnya, kegiatan perdagangan utama di beras Bandar Dunia ini adalah pemasaran budak serta menyuplai beras kepada kapal¬kapal VOC yang menukarkannya dengan rempah-rempah di Maluku. Pada tahun 30-an di abad ke-18, pelabuhan Makassar dibuka bagi kapal-kapal dagang Cina. Komoditi yang dicari para saudagar Tionghoa di Sulawesi, pada umumnya berupa hasil laut dan hutan seperti teripang, sisik penyu, kulit kerang, sarang burung dan kayu cendana, sehingga tidak dianggap sebagai langganan dan persaingan bagi monopoli jual-beli rempah-rempah dan kain yang didirikan VOC.

Sebaliknya, barang dagangan Cina, Terutama porselen dan kain sutera, dijual para saudagarnya dengan harga yang lebih murah di Makassar daripada yang bisa didapat oleh pedagang asing di Negeri Cina sendiri. Adanya pasaran baru itu, mendorong kembali aktivitas maritim penduduk kota dan kawasan Makassar. Terutama penduduk pulau-pulau di kawasan Spermonde mulai menspesialisasikan diri sebagai pencari teripang, komoditi utama yang dicari para pedagang Cina, dengan menjelajahi seluruh Kawasan Timur Nusantara untuk men¬carinya; bahkan, sejak pertengahan abad ke-18 para
nelayan-pelaut Sulawesi secara rutin berlayar hingga pantai utara Australia, di mana mereka tiga sampai empat bulan lamanya membuka puluhan lokasi pengolahan teripang. Sampai sekarang, hasil laut masih merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi penduduk pulau-pulau dalam wilayah Kota Makassar.
Setetah Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menggantikan kompeni perdagangan VOC yang bangkrut pada akhir abad ke-18, Makassar dihidupkan kembali dengan menjadikannya sebagai pelabuhan bebas pada tahun 1846. Tahun-tahun berikutnya menyaksikan kenaikan volume perdagangan yang pesat, dan kota Makassar berkembang dari sebuah pelabuhan backwater menjadi kembali suatu bandar internasional.
Dengan semakin berputarnya roda perekonornian Makassar, jumlah penduduknya meningkat dari sekitar 15.000 penduduk pada pertengahan abad ke-19 menjadi kurang lebih 30.000 jiwa pada awal abad berikutnya. Makassar abad ke-19 itu dijuluki "kota kecil terindah di seluruh Hindia-Belanda" (Joseph Conrad, seorang penulis Inggris-Potandia terkenal),dan menjadi salah satu port of call utama bagi baik para pelaut-pedagang Eropa, India dan Arab dalam pemburuan hasil-hasil hutan yang amat laku di pasaran dunia maupun perahu-perahu pribumi yang beroperasi di antara Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.


Pada awal abad ke-20, Belanda akhirnya menaklukkan daerah¬daerah independen di Sulawesi, Makassar dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Indonesia Timur. Tiga-setengah dasawarsa Neerlandica, kedamaian di bawah pemerintahan kolonial itu adalah masa tanpa perang paling lama yang pernah dialami Sulawesi Selatan, dan sebagai akibat ekonominya berkembang dengan pesat. Penduduk Makassar dalam kurun waktu itu meningkat sebanyak tiga kali lipat, dan wilayah kota diperluas ke semua penjuru. Dideklarasikan sebagai Kota Madya pada tahun 1906, Makassar tahun 1920-an adalah kota besar kedua di luar Jawa yang membanggakan dirinya dengan sembilan perwakilan asing, sederetan panjang toko di tengah kota yang menjual barang-barang mutakhir dari seluruh dunia dan kehidupan sosial-budaya yang dinamis dan kosmopolitan.
Perang Dunia Kedua dan pendirian Republik Indo¬nesia sekali lagi mengubah wajah Makassar. Hengkangnya sebagian besar warga asingnya pada tahun 1949 dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing pada akhir tahun 1950-an menjadi¬kannya kembali sebuah kota provinsi. Bahkan, sifat asli Makassar-pun semakin menghilang dengan kedatangan warga baru dari daerah-daerah pedalaman yang berusaha menyelamatkan diri dari kekacauan akibat berbagai pergolakan pasca¬ revolusi. Antara tahun 1930-an sampai tahun 1961 jumlah penduduk meningkat dari kurang lebih 90.000 jiwa menjadi hampir 400.000 orang, lebih daripada setengahnya pendatang baru dari wilayah luar kota. Hal ini dicerminkan dalam penggantian nama kota menjadi Ujung Pandang berdasarkan julukan ”Jumpandang” yang selama berabad-abad lamanya menandai Kota Makassar bagi orang pedalaman pada tahun 1971. Baru pada tahun 1999 kota ini dinamakan kembali Makassar, tepatnya 13 Oktober berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 Nama Ujung Pandang dikembalikan menjadi Kota Makassar dan sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah luas wilayah bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut 10.000 Ha, menjadi 27.577Ha
( Dari berbagai sumber )


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tehnik Penyeberangan Sungai


tehnik menyeberang sungai 225x300 Tehnik Penyeberangan SungaiJika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa.
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.
Teknik penyeberangan sungai tanpa alat 
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
Teknik penyeberangan sungai dengan alat
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada diatas permukaan air.
1. Penyeberangan basah
Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival. Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
2. Ponco
Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
3. Jerigen dan botol air minum
Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi satu dengan yang lain.
4. Penyeberangan kering
Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali. Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.
5. Penyeberangan dengan satu rentangan tali
Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
6. Penyeberangan dengan dua rentangan tali
Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut. 
 
(sumber : mapala09.org)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengetahuan Tentang Ketinggian



{lang: 'id'}
panjat tebing2 300x225 Pengetahuan Tentang KetinggianKetinggian adalah sebuah batas kemampuan diri dalam mencapai sesuatu. Ketinggian kadang kala bisa di capai dan kadang juga sulit ataupun tidak bisa di gapai. Itulah selama ini yang menjadi tujuan hakiki para pendaki gunung. Mencapai ketinggian tertentu sesuai batas diri.
Melakukan semua bentuk kegiatan alam bebas menjadi sebuah tantangan tersendiri seperti penambahan ketinggian. Bertentangan dengan kepercayaan umum, kemampuan untuk menghadapi ketinggian lebih sedikit hubungannya dengan kondisi fisik dan lebih berhubungan dengan masalah genetik. Kondisi medis tertentu seperti asma dan darah tinggi akan diperburuk oleh ketinggian.
Jika kita sedikit menggunakan akal sehat dan melakukan beberapa persiapan, kita akan mendapati bahwa kita akan mampu melakukan kegiatan alam bebas dengan semua cara sampai ketinggaian 15.000 kaki sedikit tidak nyaman dan juga masalah medis.
Level Ketinggian 3.500 kaki dpl ( ± 1200 mdpl )
Mayoritas populasi Amerika Utara hidup pada batas ketinggian ini. Kebanyakan orang kecuali untuk yang bermasalah dengan cardiopulmary dapat melakukan hampir semua aktivitas pada ketinggian ini. Orang yang hidup pada level ketinggian ini kegiatan mereka hampir tidak mendapat dampak ketika bergerak pada ketinggian ini dimana tekanan udaranya sekitar 12 psi.
Level Ketinggian3500 sampai dengan 6000 kaki ( ± 1200 s/d 2000 mdpl )
Kebanyakan orang sehat biasa akan mempunyai sedikit masalah pada ketinggian ini. Orang yang bertempat tinggal dibawah ketinggian 2500 kaki akan mulai mengalami kesulitan bernafas ketika mereka ada pada ketinggia diatas 5000 kaki. Orang yang mempunyai masalah caardopulmary akan mendapati masalah serius pada batas ketinggian ini dan harus berkonsultasi fisik sebelum mengunjungi atau memesaan aktivitas olah raga outdoor. Wanita hamil juga akan mengalami masalah pada ketinggian ini sebanding dengan kenaikan kebutuhan oksigen yang diambil oleh janin pada sistem mereka.
Level Ketinggian 6000 sampai dengan 10000 kaki ( ± 2000 s/d 3400 mdpl )
Pada ketinggian ini beberapa orang bisa memulai mangalami masalah yang berhubungan dengan ketinggian. AMS ( Acute Montain Sickness ) menunjukkan gejala yang muncul pada beberapa ketinggian diatas 6000 kaki. Pada 10.000 kaki, atmosfer hanya 50 % dari yang ditemukan pada ketinggian 3.500 kaki dpl. Bernafas akan menjadi sulit, bahkan ketika dalam kondisi fisik yang bagus. Wanita hamil dan orang dengan masalah cardiopulmonary dianjurkan untuk berkonsultasi sebelum menghabiskan waktu pada ketinggian ini.
Level Ketinggian 10.000 sampai dengan 14.000 kaki ( ± 3400 s/d 4700 mdpl )
Pertama kali berada diatas ketinggian 10.000 kaki, oksigen terdiri dari atmosfer yang mencapai level yang sedikit membahayakan. Tidak hanya kemungkinan AMS ( Acute Mountain Sickness ), tapi juga resiko HAPE ( High Altitude Pulmonary Edema ) secara cepat bertambah pada ketinggian lebih dari 12.000 kaki. Oleh karenanya, pilot yang terbang pada ketinggian lebih dari 10.000 kaki dianjurkan untuk meiliki oksigen cadangan. Kebanyakan orang yang melakukan meoutenereeng akan mendaki pada ketinggian ini. Wanita hamil, anak dibawah 2 tahun, dan orang yang mempunyai masalah cardiopulmonary seharusnya tidak pergi ke ketinggian yang lebih dari 10.000 kaki. Komplikasi medis yang serius dapat terjadi pada batas ketinggian ini.
 Pengetahuan Tentang Ketinggian


Level Ketinggian 14.000 sampai dengan 18.000 kaki ( ± 4700 s/d 6000 mdpl )
Diatas ketinggian 14.000, seseorang memasuki ketinggian yang ekstrim. Atmosfer dapat hanya 40 % dari yang ditemukan di ketinggian 3.500 kaki, dan tekanan udara dapat turun sampai 10 psi, yang menyebabkan tekanan psikologis pada tubuh. AMS, HAPE dan HACE ( High Altitude Cerebral Edema ) dapat dialami pada batas etinggaian ini. Di Amerika Utara, hanya pendaki yang ekstrim yang akan melebihi ketinggian ini untuk waktu tertentu. Batas ketinggian ini akan berbahaya untuk beberapa orang, bahkan pada kondisi tubuh yang bagus.
Diatas 18.000 kaki ( ± 6000 )
Keinggian diatas 18.000 kaki juga disebut dengan ‘Zona Kematian’. Tekanan udara jatuh sampai dengan 7 psi, tubuh, bahkan dengan cadangan oksigen benar – benar mulai mati. HAPE dan HACE yang hebat dapat terjadi pada ketinggian ini dan gejala AMS hampir secara terusmenerus dialami. Seharusnya hanya pendaki yang sudah saangat berpengalaman yang bertualang pada ketinggian ini dan harus tetap waspada terhadap gejala HAPE dan HACE

(sumber : belantaraindonesia.org)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perlukah Diksar Bagi Para Pencinta Alam


diksar1 225x300 Perlukah Diksar Bagi Para Pencinta AlamDiksar atau pendidikan dasar bagi pecinta alam tentu tidak asing bagi para penggiat alam terbuka. Diksar adalah sebuah proses yang seharusnya di jalani bagi penerus sebuah organisasi penggiat alam bebas. Diksar kini seolah menjadi hantu yang menakutkan bagi calon anggota sebuah organisasi. Kemudian, perlukah Diksar bagi pecinta alam?
Kita sering melihat atau mendengar, banyak pendaki gunung yang tewas ataupun hilang karena tersesat saat berkegiatan mendaki gunung. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ternyata hal – hal tersebut terjadi karena berbagai hal penyebab. Lalu apabila itu semua telah terjadi, siapa yang bertanggung jawab? Tidak ada satupun yang sanggup, bahkan negara pun tidak bisa menyediakan fasilitas bagi rakyatnya untuk sekedar menikmati alam.
Dari semua itu, apa hubungannya dengan Diksar ( Pendidikan Dasar ) ? Berikut ini beberapa hal yang ada dalam sebuah Diksar pecinta alam.
1. Pembentukan mental dan karakter yang kokoh
2. Pembentukan sikap rendah hati dan peduli lingkungan
3. Pembentukan kapasitas ilmu dalam berkegiatan di alam
4. Pembentukan kesadaran akan rasa kesamaan, kebersamaan, dan kekeluargaan
5. Membentuk pribadi yang bijak dan beradab
Contoh kecelakaan diatas bisa terjadi pada siapa saja. Orang yang profesional sekalipun mempunyai resiko yang sama ketika ia menempatkan dirinya di alam bebas. Kita tidak bisa memungkiri adanya kehendak Tuhan, namun yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resiko kemungkinan terjadinya kecelakaan tersebut dari sisi manusianya sendiri ( human error ). Menjadi sorotan utama apa saja yang kita butuhkan, bukan hanya sekedar fisik dan ilmu.
Memang keduanya begitu sangat penting, namun bukan yang terpenting apabila keduanya berdiri sendiri – sendiri. Banyak hal yang terjadi selama dilapangan, kombinasi dari beberapa elemen yang kita miliki bisa menjadi solusi yang lebih baik.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Diksar tidak hanya mempersiapkan skill dalam berkegiatan di alam, namun juga sebagai tonggak awal berkembangnya mental dan insting mereka. Akhirnya dari kombinasi itu mereka lebih percaya diri, lebih mampu mengukur kemampuannya, dan peka terhadap sekelilingnya.
Selalu mempertimbangkan akal sehat dan bukan sekedar menuruti hawa nafsu. Bisa di katakan bahwa, lebih banyak kecelakaan terjadi di gunung atau hutan bukan karena lemah fisiknya, namun karena kurang rasa percaya diri, dan hilangnya fungsi seorang pemimpin. Kondisi demikian berlanjut pada kacaunya komunikasi antar kelompoknya, ketidakpercayaan pada pemimpin, rasa takut yang hebat, hingga hilangnya semangat untuk mempertahankan hidup. Disini Diksar memiliki peranan yang amat penting sebelum seseorang melangkahkan kakinya di alam bebas.
Apakah Diksar adalah pilihan satunya – satunya? Bagaimana dengan seseorang yang memiliki pengalaman dan jam terbang yang tinggi haruskah juga melewati prosesi ini?
Kita semua sangat setuju dengan kalimat, bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, pengalaman dapat lebih menunjukkan identitas dan karakter kita. Apalagi seseorang yang memiliki jam terbang yang tinggi, secara tidak langsung ia telah mendorong dirinya untuk cepat berkembang.
Tidaklah heran bahwa nantinya akan tumbuh daya juang yang tinggi dan respon tubuh yang baik saat kondisi yang tidak diinginkan. Diksar adalah lompatan awal yang akan di hadapinya lagi dengan banyaknya jam terbang. Namun tidak mutlak harus dilalui jika ia mampu melompatinya dengan baik dan sama berat apa yang dilakukan.
Banyak orang yang tidak memiliki latar belakang pecinta alam atau juga banyak yang tidak melalui proses Diksar, namun bisa lebih mengkondisikan dirinya dalam berbagai situasi, menghasilkan solusi yang cerdas, dan bisa diandalkan. Dan banyak juga yang memiliki latar belakang pecinta alam hanya sebatas kebanggaan akan lencana yang di pakai, namun tidak bisa menolong dirinya dan bahkan menjadi benalu bagi yang lain.
Diksar adalah pintu pertama dalam sebuah kurikulum, namun outputnya tergantung dari isi dan orangnya masing – masing. Namun jika kita tidak tahu apa – apa, mengikuti seluruh kurikulum dengan baik adalah jalan yang lebih aman. 

(sumber : belantaraindonesia.org)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAHAYA KEBANYAKAN MINUM SAAT OLAHRAGA

minum berlebihan saat olahraga 253x300 Bahaya Kebanyakan Minum Saat OlahragaSelama ini kebanyakan orang selalu berpikir bahwa minum banyak air lebih baik bagi tubuh daripada kekurangan air atau dehidrasi. Minum berlebihan justru bertentangan dengan sinyal biologis manusia.
Para atlet juga seringkali banyak minum air saat berolahraga untuk menjaga asupan cairan tubuhnya. Sayangnya, kebanyakan minum air bisa berakibat fatal dan mematikan.
Seorang pelari marathon di Inggris bernama Kate Mori mengikuti perlombaan London Marathon pada tahun 2007. Itu adalah perlombaan keempat yang pernah ia ikuti.
Saat itu, suhu sedang mencapai puncaknya pada 23,5 derajat Celcius. Dengan maksud ingin mempertahankan asupan cairan, Mori berusaha meminum air sesering mungkin setiap berhenti di sepanjang rute.
Pada mil ke-18, Mori merasa tubuhnya kurang sehat namun memaksakan diri untuk tetap mengikuti perlombaan. Mendekati finish, Mori mulai hilang kesadaran. Sejam kemudian, ia sudah berada di Royal London Hospital di Whitechapel dengan menderita diare berat, muntah, kebingungan dan kakinya bergerak seolah-olah sedang berjalan tanpa henti.
Hasil diagnosa menunjukkan Mori bukan pingsan karena dehidrasi, tapi karena kelebihan cairan. Dokter menduga Mori meminum sekitar 3 liter air.
“Selama ini, bahaya dehidrasi selama menjalani olahraga yang membutuhkan daya tahan prima telah dibesar-besarkan. Seorang atlet perlu mewaspadai bahwa minum cairan berlebihan sebelum, selama atau setelah berolahraga dapat berakibat fatal,” kata Timotius Noakes, profesor ilmu olahraga di University of Cape Town, Afrika Selatan seperti dilansir The Telegraph, Rabu (28/3/2012).
Tidak ada satu pun laporan medis yang menyatakan bahwa dehidrasi menjadi penyebab kematian pelari maraton. Tapi, kematian yang disebabkan minum berlebihan telah mengakibatkan setidaknya 12 kematian. Salah satu contohnya adalah kematian David Rogers ketika mengikuti lomba London Marathon pada tahun 2007, kematian seorang pelari maraton wanita asal AS pada tahun 1993 dan juga kematian pemain sepak bola Amerika, Paul Allen, pada tahun 2010.
Minum terlalu banyak sebelum, saat atau setelah berolahraga ini menyebabkan timbulnya kondisi berbahaya yang disebut exercise-associated hyponatraemia (EAH). Terkadang kondisi ini disebut intoksikasi air yang ditandai dengan rendahnya konsentrasi natrium di dalam darah dan menyebabkan otak membengkak. Akibatnya penderita menjadi kebingungan, kehilangan kesadaran dan mengalami kejang.
Gejala EAH pertama kali dicatat oleh Prof Noakes pada tahun 1980-an. Penyebabnya saat itu diduga karena kebanyakan minum dan baru benar-benar dipastikan pada tahun 1991.
Profesor Sanjay Sharma, konsultan ahli jantung dari St George Healthcare NHS Trust, London dan direktur medis London Marathon memperingatkan bahwa kenaikan suhu menyebabkan orang semakin ingin minum, terutama karena terpengaruh iklan minuman olahraga.
“Banyak pelari merasa perlu minum air di kapan saja ia bisa, terlepas dari apakah merasa haus atau tidak. Pelari yang lambat paling berisiko karena lebih lama berada di lintasan. Biasanya diperlukan waktu empat jam lebih agar cairan yang berlebihan berkumpul dan menyebabkan EAH,” kata Prof Sharma.
Panduan International Marathon Medical Directors Association (IMMDA) yang disusun oleh Prof Noakes pada tahun 2003 menyarankan bahwa minum air hanya untuk mengatasi haus saja sudah cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Minum berlebihan justru bertentangan dengan sinyal biologis manusia.
American College of Sports Medicine (ACSM) berpendapat bahwa untuk menghindari dehidrasi, atlet tidak boleh kehilangan lebih dari 2% berat badan saat berolahraga.
Sumber : health.detik.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS